Hi sahabat Androlenz,
Fenomena alam yang tidak biasa pada seutuhnya itu terjadi atas kehendak Alloh SWT yang menguasai dan memelihara alam raya ini. Paling asyik dan menarik adalah mendokumentasikannya, baik dengan video maupun foto. Tentunya setelah kita melaksanakan sholat sunnah gerhana bulan. Agar fenomena seperti ini hanya berlalu tanpa ada kataatan kepada Sang Pencipta. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk mengamati peristiwa gerhana bulan. Sahabat Androelnz bisa memakai lensa portable yang bisa dirangkaikan kepada smartphone atau kamera kita. Lensa yang paling tepat ialah lensa tele atau lensa telephoto.
Untuk merekam dengan kamera hp tentunya sangat pas memakai lensa tambahan dengan lensa tele. Ada beberapa varian/macam dari lensa tele untuk hp, mulai yang terkecil 2x, 5z, 8x, 10x, 12x, 14x sampai dengan 20x zoom (dengan kelipatan). Bagi yang menggunakan kamera DSLR, prosumer maupun kamera saku tentunnya paling pas melakukan pengamatan dengan teropong bintang (Telescope). Tentunya dengan ditambah adapter agar kamera bisa terpasang di teleskop.
Fenome - fenomena menurut ahli Astronomi
Saya ambilkan artikel dari sains kompas di sana menuturkan sebagai berikut:
"Gerhana bulan Sabtu (4/4/2015) besok
tak biasa. Gerhana itu merupakan yang terpendek dalam 500 tahun terakhir
dan tak "seberdarah" biasanya.
Hal itu diungkapkan oleh astronom amatir Ma'rufin Sudibyo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/4/2015).
Dalam
gerhana Bulan, totalitas gerhana biasanya berlangsung lama, bahkan
lebih dari 15 menit. Totalitas gerhana bulan besok sangat pendek, kurang
dari 5 menit.
"Besok totalitas gerhananya hanya 4 menit 43
detik," kata Ma'rufin yang menyebut gerhana besok akan menjadi yang
terpendek sepanjang abad 21.
Panjang pendek totalitas gerhana akan dipengaruhi oleh dua hal, jarak Bumi dan Bulan dan jarak Bumi dan Matahari.
Saat
gerhana besok, Bumi berada tak terlalu jauh dengan matahari, tepat
antara titik terjauh (aphelion) dan titik terdekat (perihelion).
Sementara,
jarak Bumi dan Bulan relatif jauh, mendekati apogee (titik terjauh).
'Jadi bulan besok adalah bulan mini," ungkap Ma'rufin.
Kombinasi
dua hal tersebut menyebabkan Bulan tak "menyelam" terlalu dalam pada
saat melewati area bayangan Bumi, memengaruhi durasi totalitasnya.
Ma'rufin mengungkapkan bahwa fenomena gerhana bulan dengan totalitas relatif pendek terjadi "setiap 18,3 tahun sekali."
Karena
tak menyelam terlalu dalam, warna Bulan saat gerhana pun takkan merah
darah seperti biasanya. Diprediksi, warna akan lebih cerah.
Gerhana besok akan dimulai pada pukul 17.16 - 20.45 WIB. Totalitas akan berlangsung pada pukul 18.58 - 19.02 WIB.
Model
perhitungan dengan aplikasi astronomi seperti Stellarium dan Starry
Night menunjukkan bahwa fenomena yang akan terjadi besok adalah gerhana
bulan sebagian.
Sementara, perhitungan lebih kompleks oleh Badan
Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menunjukkan, fenomena
besok adalah gerhana bulan total.
Perbedaan hasil perhitungan
tersebut menggarisbawahi perlunya pengamatan gerhana atau yang disebut
Ma'rufin sebagai "rukyat gerhana".
Ma'rufin mengungkapkan, hasil
pengamatan fenomena gerhana yang terjadi besok akan dapat memperbaiki
metode perhitungan fenomena astronomi.
Gerhana besok bisa disaksikan dari seluruh Indonesia. Dengan kelangkaannya, jangan sampai Anda melewatkannya."
Sahabat Androelnz,
Marilah kita berdoa semoga umur kita disampaikan pada waktu tersebut dan bisa melakukan ketaatan di dalamnya. Bila anda belum memiliki lensa tele maupun teleskop bisa hubungi kami ya Sahabat Androlenz. Sekedar sharing dan tanya-tanya juga bisa. Salam (jeu)
Post a Comment